Minggu, 15 Februari 2009

ROKET



Roket merupakan peluru kendali atau pesawat terbang yang menghasilkan dorongan melalui reaksi pembakaran dari mesin roket. Dorongan ini terjadi karena reaksi cepat pembakaran/ledakan dari satu atau lebih bahan bakar yang dibawa dalam roket. Dorongan ini dijelaskan mengikuti Hukum Pergerakan Newton ke 3. Seringkali definisi roket digunakan untuk merujuk kepada mesin roket.


Roket SoyuzDalam istilah militer, Roket merujuk kepada bahan peledak berpendorong tanpa alat pengendali. Roket ini bisa diluncurkan oleh pesawat penyerang darat (roket udara ke permukaan), ditembakkan dari permukaan(darat/laut)ke sasaran diudara(darat ke udara), atau bisa ditembakkan dari permukaan(darat/laut) ke sasaran permukaan yang lain. Ketika era perang Vietnam, terdapat juga roket darat-udara tanpa kendali yang dibuat untuk menyerang pesawat yang terbang dalam formasi.Peluru kendali serupa dengan roket dengan perbedaan sistem kendali untuk memperbesar kemungkinan mengenai sasaran.

Ukuran Roket berbeda dari model kecil yang bisa dibeli di toko hobi di negara-negara tertentu, sampai yang berukuran besar Saturn V yang digunakan untuk program Apollo.

Untuk penjelajahan angkasa luar yang tidak terdapat udara maka roket tersebut harus membawa sendiri bahan bakar dan oksigen untuk menghasilkan daya doromg yang diperlukan.

Kebanyakan roket saat ini adalah roket kimia. Mesin roket ini memerlukan bahan bakar padat atau cair, seperti bahan bakar cair Booster/penguat Pesawat ulang-alik dan mesin utamanya yang digunakan untuk melepaskan diri dari gravitasi bumi. Reaksi kimia dimuali di ruang bakar dengan bahan bakar (dengan udara atau oksigen bila di ruang angkasa) dan gas panas yang dihasilkan mengalir dengan tekanan tinggi keluar melalui saluran yang menuju ke arah belakang roket. Tekanan gas yang menyembur keluar inilah yang menghasilkan gaya dorong bagi roket sehingga roket dapat bergerak maju atau ke atas.

Terdapat konsep jenis roket lain yang semakin sering digunakan di luar angkasa adalah pendorong ion, yang menggunakan energi elektromagnet bukan tenaga dari reaksi kimia. Roket termal nuklir juga telah dibangun, tetapi tidak pernah digunakan.

Dalam sejarah, Roket pertama dibuat oleh China sekitar 300 S.M., menggunakan mesiu. Pada mulanya digunakan untuk kepentingan hiburan / keagamaan (untuk menghalau hantu setan), dengan bentuk petasan, tetapi kemudian digunakan dalam peperangan pada abad ke 11. Oleh karena dalam peluncuran roket tekanan yang diberikan pada dinding peluncur roket lemah, penggunaan roket dalam perperangan mendahului penggunaan meriam, yang memerlukan teknologi logam yang lebih tinggi. Peranan roket dalam peperangan intens digunakan pada pihak Eropa ketika Kerajaan Usman. Selama beberapa abad roket tetap menjadi misteri di dunia Barat.

Pada akhir abad ke 18, roket digunakan dalam peperangan di India melawan Inggris, yang mengambil dan memajukannya lebih lanjut pada abad ke 19. Tokoh utama dalam bidang roket ketika ini adalah William Congreve. Dari situ, penggunan roket ketenteraan merebak keseluruh Eropa. Cahaya merah roket memberi inspirasi kepada lagu kebangsaan US, The Star-Spangled Banner.

Roket ketika itu amat tidak efisien. Roket modern bermula ketikaRobert Goddard meletakkan corong de Laval pada kamar pembakaran mesin roket, menggandakan daya dorong dan meningkatkan keeffisen, membuka kemungkinan kepada perjalanan vertikal ke angkasa. Teknik ini kemudiannya digunakan pada roket V-2, dirancang oleh Wernher Von Braun yang menjadi pemain utama dalam memajukan roket modern. V2 digunakan secara luas oleh Adolf Hitler dalam fase akhir Perang Dunia II sebagai senjata teror kepada penduduk Inggris, setiap peluncuran yang berhasil menjulang tinggi ke angkasa menandai awal Zaman Angkasa.
Dari DARI Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Astronomi


Astronomi, yang secara etimologi berarti "ilmu bintang" (dari Yunani: άστρο, + νόμος), adalah ilmu yang melibatkan pengamatan dan penjelasan kejadian yang terjadi di luar Bumi dan atmosfernya. Ilmu ini mempelajari asal-usul, evolusi, sifat fisik dan kimiawi benda-benda yang bisa dilihat di langit (dan di luar Bumi), juga proses yang melibatkan mereka.

Selama sebagian abad ke-20, astronomi dianggap terpilah menjadi astrometri, mekanika langit, dan astrofisika. Status tinggi sekarang yang dimiliki astrofisika bisa tercermin dalam nama jurusan universitas dan institut yang dilibatkan di penelitian astronomis: yang paling tua adalah tanpa kecuali bagian 'Astronomi' dan institut, yang paling baru cenderung memasukkan astrofisika di nama mereka, kadang-kadang mengeluarkan kata astronomi, untuk menekankan sifat penelitiannya. Selanjutnya, penelitian astrofisika, secara khususnya astrofisika teoretis, bisa dilakukan oleh orang yang berlatar belakang ilmu fisika atau matematika daripada astronomi.


Astronomi Bulan: kawah besar ini adalah Daedalus, yang dipotret kru Apollo 11 selagi mereka mengedari Bulan pada 1969. Ditemukan di tengah sisi gelap bulan Bumi, garis tengahnya sekitar 93 kmAstronomi adalah salah satu di antara sedikit ilmu pengetahuan di mana amatir masih memainkan peran aktif, khususnya dalam hal penemuan dan pengamatan fenomena sementara. Astronomi jangan dikelirukan dengan astrologi, ilmusemu yang mengasumsikan bahwa takdir manusia dapat dikaitkan dengan letak benda-benda astronomis di langit. Meskipun memiliki asal-muasal yang sama, kedua bidang ini sangat berbeda; astronom menggunakan metode ilmiah, sedangkan astrolog tidak.

Dikutip dari WIKIPEDIA

Batasan menuju angkasa



4,6 km (15.000 kaki) — FAA menetapkan dibutuhkannya bantuan oksigen untuk pilot pesawat dan penumpangnya.
5,3 km (17.400 kaki) — Setengah atmosfer Bumi berada di bawah ketinggian ini
16 km (52.500 kaki) — Kabin bertekanan atau pakaian bertekanan dibutuhkan
18 km (59.000 kaki) — Batasan atas dari Troposfer
20 km (65.600 kaki) — Air pada suhu ruangan akan mendidih tanpa wadah bertekanan (kepercayaan tradisional yang menyatakan bahwa cairan tubuh akan mulai mendidih pada titik ini adalah salah karena tubuh akan menciptakan tekanan yang cukup untuk mencegah pendidihan nyata)
24 km (78.700 kaki) — Sistem tekanan pesawat biasa tidak lagi berfungsi
32 km (105.000 kaki) — Turbojet tidak lagi berfungsi
45 km (148.000 kaki) — Ramjet tidak lagi berfungsi
50 km (164.000 kaki) — Stratosfer berakhir
80 km (262.000 kaki) — Mesosfer berakhir
100 km (328.000 kaki) — Permukaan aerodinamika tidak lagi berfungsi
Proses masuk-kembali dari orbit dimulai pada 122 km (400.000 ft).

Di kutip dari WIKIPEDIA

Stasiun Luar Angkasa Internasional


Stasiun Luar Angkasa Internasional difoto setelah berpisah dengan Pesawat ulang-alik Discovery, 7 Agustus 2005Stasiun Luar Angkasa Internasional (bahasa Inggris: International Space Station, ISS) adalah sebuah gabungan renacana stasiun luar angkasa, khususnya Mir 2 Rusia, Stasiun Luar Angkasa Freedom Amerika Serikat dan Fasilitas orbital Columbus Eropa, mewakilkan kehadiran manusia tetap di luar angkasa: telah ditempati oleh paling tidak dua orang sejak 2 November 2000. Setiap kali pergantian awak, keempat awak lama dan baru ada di sana dan juga paling tidak satu pengunjung lainnya.

ISS merupakan projek gabungan dari 16 negara: AS, Rusia, Jepang, Kanada, Brasil dan 11 negara dari Uni Eropa. Dan agensi luar angkasa mereka adalah NASA Amerika, Russian Federal Space Agency, Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), Canadian Space Agency (CSA/ASC), Brazilian Space Agency (Agência Espacial Brasileira) (AEB) dan European Space Agency (ESA).

Stasiun luar angkasa ini terletak di orbit sekitar Bumi dengan ketinggian sekitar 360 km, sebuah tipe orbit yang biasanya disebut orbit Bumi rendah. (Ketinggian persisnya bervariasi sejalan dengan waktu sekitar beberapa kilometer dikarenakan seretan atmosfer dan "reboost". Stasiun ini, rata-rata, kehilangan ketinggian 100 meter perhari.) Dia mengorbit Bumi dengan periode 92 menit; pada 1 Desember 2003 dia telah menyelesaikan 33.500 orbit sejak peluncurannya.

Dia utamanya dilayani oleh Pesawat ulang-alik, dan Soyuz dan Pesawat luar angkasa Progress. Pada 2005 dia masih dalam pembuatan dan berkapasitas 3 awak. Sejauh ini, seluruh awak tetap datang dari program luar angkasa Rusia atau AS. Tetapi ISS telah dikunjungi oleh banyak astronot, beberapa dari mereka bukan dari dua negara di atas (dan juga oleh 2 turis luar angkasa).

Nama "Stasiun Luar Angkasa Internasional" (disingkat "MKS" dalam bahasa Rusia) menandakan sebuah penyelesaian netral mengakhiri perselisihan pendapat tentang namanya. Awalnya ingin dinamakan "Stasiun Luar Angkasa Alpha" namun ditolak oleh Rusia, karena akan dikira stasiun itu adalah sesuatu yang baru, namun Uni Soviet telah mengoperasikan delapan stasiun orbital jauh sebelum ISS diluncurkan (lihat Stasiun Luar Angkasa). Usulan Rusia kepada namanya adalah "Atlant" ditolak oleh AS karena khawatir kemiripan nama dengan Atlantis, nama benua legenda yang tenggelam ke lautan. Penggunaan Atlantis juga akan menyebabkan kebingungan dengan Pesawat ulang alik Atlantis.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Jumat, 06 Februari 2009

Perjalanan Luar Angkasa


Sebuah acara di saluran televisi National Geographic Channel tentang perjalanan masa depan yang dicanangkan oleh NASA ke planet Mars (planet tetangga kita di tata surya), yang aku lupa nama acaranya apa, membuat aku berfikir dan ingin menuangkan fikiranku ke dalam tulisan ini. Aku yang memang dari kecil, sejak tahun 1970an, selalu membayangkan perjalanan ruang angkasa di tahun 2000an kelak, kini hanya tetap berangan2 saja, karena ternyata teknologi manusia saat ini belum mampu membawa manusia ke planet terdekatpun dari Bumi. Dari sinilah lahir ide tulisan ini, aku coba membayangkan bagaimana rumitnya perjalanan ruang angkasa ini walaupun kerumitan dari perjalanan angkasa ini adalah mungkin kerumitan yang paling simpel namun tetap saja ‘kerumitan’ ini masih sangat sulit diatasi oleh teknologi saat ini.

Kerumitan apa yang saya fikirkan? Yang paling dasar adalah tentu kerumitan komunikasi. Seperti yang kita ketahui, perjalanan ruang angkasa saat ini dikontrol dan dimonitor oleh pusat pengendali di Bumi, kalau di AS mungkin seperti di Houston, Texas dan di Rusia mungkin seperti di Baikhonur, Kazakhstan. Pemonitoran dari bumi ini tentu saja penting, sebab jikalau terjadi sesuatu dengan pesawat ruang angkasa yang diawaki oleh astronot, yang tidak bisa diatasi oleh sang astronot, tentu bantuan dari bumi baik berupa bantuan fisik ataupun saran dari para ahli akan sangat membantu sang astronot. Nah, itu jikalau pesawat ruang angkasa (kapsul) berada di dekat2 bumi. Sekarang bagaimana untuk perjalanan jauh?? Sekarang kita bayangkan dulu perjalanan ke Mars dengan teknologi komunikasi tercanggih saat ini. Kita mengetahui jarak Matahari-Mars adalah kira-kira 225 juta kilometer, sedangkan jarak Matahari-Bumi kira2 adalah 150 juta kilometer. Jadi secara (sangat) kasar (sekali), untuk kesederhanaan perhitungan, taruhlah jarak Bumi-Mars adalah 75 juta kilometer. Nah, sekarang andaikan pesawat angkasa di Mars ingin berkomunikasi dengan Bumi dengan menggunakan teknologi komunikasi saat ini, dan karena sinyal radio, termasuk sinyal HP, bergerak dengan kecepatan cahaya (lebih lambat sedikit sebenarnya) yaitu 300.000 kilometer per detik, maka sinyal radio baru akan sampai di bumi setelah:

= 250 detik atau sama dengan 4 menit 10 detik.

Apa artinya? Itu berarti kalau kita berseru “Halo” lewat komunikasi radio (atau handphone misalnya) dari planet Mars, maka kata “Halo” kita baru terdengar di Bumi 4 menit 10 detik kemudian!

Sekarang bagaimana jikalau pergi ke planet yang terjauh di tata surya yaitu: Neptunus! (Pluto sejak 2006 tidak dianggap sebagai planet lagi dan sejak itu gelar terhormat planet terjauh di tata surya jatuh pada planet Neptunus.) Jarak Matahari-Neptunus adalah 4,5 milyar kilometer, jadi (lagi2) secara kasar (sekali) jarak antara Bumi-Neptunus adalah 4,5 milyar kilometer dikurang 150 juta kilometer = 4,35 milyar kilometer. Nah, sekarang berapa lama sinyal dari planet Neptunus untuk sampai ke Bumi?

= 14.500 detik atau lebih dari 4 jam! (Tepatnya: 4 jam, 1 menit, 40 detik). Jadi kalau kita mengatakan “Halo” dari Neptunus maka suara “halo” kita baru terdengar di Bumi sekitar 4 jam kemudian!! Nah, bagaimana sekarang dengan tempat2 di luar tata surya kita yang jauh lebih jauh dibandingkan planet Neptunus, yang pengukurannya sudah memakai satuan “tahun cahaya” dan bukannya kilometer lagi?? Jikalau misalnya sebuah tempat yang jauhnya 100 tahun cahaya dari bumi, maka jikalau kita mengatakan “Halo”, maka suara “Halo” kita baru terdengar di bumi 100 tahun kemudian!! Mungkin pada saat suara “Halo”nya diterima di Bumi, orang yang mengatakan “Halo”nya sudah mampus duluan! Nah, dengan begini tentu komunikasi radio (termasuk audiovisual tentu saja) menjadi sangat tidak efisien. Nah, sekarang apa yang perlu dilakukan??

Seratus tahun cahaya dalam skala ruang angkasa sebenarnya adalah skala yang sangat kecil. Galaksi kita saja, galaksi Bima Sakti (Milky Way) mempunyai diameter 100.000 tahun cahaya, dan di luar sana terdapat galaksi-galaksi lain yang tidak terhitung jumlahnya. Sedangkan galaksi Andromeda, galaksi yang terdekat dengan kita berjarak kira2 2.500.000 tahun cahaya! Jadi jikalau di galaksi Andromeda ada BTS dan bisa henpon2an dengan bumi, maka suara “halo” kita baru bisa diterima dan didengar di Bumi 2.500.000 tahun kemudian setelah kita ngomong “halo”! Karena menurut mbah Einstein, tidak ada satu bendapun yang dapat melaju melebihi kecepatan cahaya maka kemungkinan besar masalah keseulitan komunikasi dengan jarak yang sangat sangat sangat jauh nampaknya akan menjadi masalah yang abadi. Maka banyak ilmuwan mengatakan mungkin perjalanan ruang angkasa di masa mendatang memang harus mandiri dan tidak bisa dikontrol dari Bumi karena hampir mustahil mengontrol perjalanan ruang angkasa yang sangat jauh dari Bumi.

Pilihan pertama untuk memperlancar perjalanan ruang angkasa yang jauh adalah, manusia harus membuat koloni di planet2 lain yang rute perjalanannya akan dilalui. Namun tentu saja membuat koloni di planet2 lain tidak semudah apa yang diucapkan. Pilihan kedua, manusia berharap di luar angkasa menemukan wormhole, ini bukan lubang cacing di tanah, tetapi jalan pintas menembus dimensi ruang dan waktu yang dapat mempersingkat perjalanan ruang angkasa secara dramatis! Namun sayang sampai saat ini keberadaan wormhole masih hanya sekedar hipotesis saja. Pilihan ketiga adalah pilihan yang paling logis untuk saat ini yaitu kapal ruang angkasa harus mandiri! Mandiri bagaimana?? Minimal paling sedikit apabila terjadi masalah baik teknis maupun non-teknis yang terjadi di pesawat angkasa itu harus dapat diatasi oleh para krew pesawat tersebut sendiri tanpa bantuan dari Bumi sama sekali.

Sedikit detailnya adalah begini: Pesawat ruang angkasa tersebut harus membawa pakar dari berbagai bidang ilmu mulai dari dokter (berbagai macam dokter spesialis tentu saja!), insinyur (berbagai macam insinyur, minimal elektro dan mesin), psikolog, dan sebagainya. Pesawat tersebut juga harus bisa berfungsi sebagai rumah sakit yang selengkap yang terbaik yang ada di Bumi, karena jikalau ada krew yang jatuh sakit dan misalnya perlu operasi dengan peralatan canggih maka pesawat tersebut tidak perlu kembali ke bumi. Jikalau ada suku cadang pesawat yang rusak, maka harus selalu tersedia suku cadangnya. Caranya bisa dengan membawa suku cadang sebanyak2nya untuk setiap bagian yang tentu saja tidak praktis, atau suku cadang harus bisa dibuat di kapal tersebut! Nah lho! Juga yang tak kalah penting tentu adalah makanan! Makanan harus juga bisa dihasilkan di atas pesawat angkasa karena makanan tak mungkin dibawa banyak dari bumi karena tentu dapat menjadi kadaluwarsa. Juga oksigen yang cukup harus dapat di-generate di atas pesawat angkasa atau disirkulasi di atas pesawat ruang angkasa (yang ini mungkin tidak terlalu masalah apalagi dengan teknologi yang akan datang). Dan yang senang science fiction, tentu berharap pesawat angkasa harus dapat mempertahankan dirinya sendiri kalau diserang alien tanpa bantuan dari bumi! Untuk urusan membawa segudang pakar dari berbagai macam ilmu tentu di masa mendatang bisa diharapkan untuk digantikan oleh AI (Artificial Intelligence), di mana seluruh database dan knowledge-base di berbagai bidang ilmu dapat dimasukkan ke dalam superkomputer pesawat angkasa, walaupun tentu harus ada beberapa orang pakar juga yang harus ikut dalam pesawat (pertanyaannya: Percayakah anda bahwa AI di masa mendatang bisa menggantikan total peran kepakaran manusia? Menariknya AI juga diharapkan bisa juga diharapkan untuk “menghibur” manusia, hiburan tersebut dapat berupa hologram hidup dalam bentuk orang-orang yg dicintai (keluarga) para krew astronot yang mereka tinggalkan di bumi yang dapat diajak bercakap2 seolah2 mereka bercakap2 dengan anggota keluarga mereka sendiri. Hologram di masa mendatang juga diharapkan dapat menampilkan suasana di Bumi di atas pesawat ruang angkasa mereka sehingga para krew secara psikologis dapat menjadi lebih nyaman karena lebih merasa seperti di rumah sendiri.

Yah, begitulah sekelumit pesawat ruang angkasa yang harus mandiri jikalau ingin menempuh jarak sangat jauh di ruang angkasa. Pendek kata, pesawat angkasa tersebut harus dapat menjadi sebuah kota mandiri di ruang angkasa, atau bahkan harus menjadi “planet” tersendiri dan blogsfer biosfer tersendiri. Dengan begini aku bisa mengerti kerumitan perjalanan ruang angkasa yang sangat jauh dan sadar kenapa perjalanan ruang angkasa masih tetap menjadi angan2...
Di kutip dari spektrumku.

Selasa, 27 Januari 2009

Efek Rumah Kaca


Bayangkan seandainya kita tinggal di rumah yang terbuat dari kaca. Dindingnya kaca, atapnya kaca, semuanya terbuat dari kaca dan tidak ada lubang angin. Pada siang hari, sinar matahari akan memanasi seisi rumah. Karena tidak ada lubang agin, panas di dalam rumah kaca akan semakin panas.

Nah, sekarang bayangkan kita hidup di planet Venus. Udaranya hampir seluruhnya terdiri dari gas karbondioksida. Sifat gas (karbondioksida) ini sama dengan kaca, bisa meneruskan sinar matahari tetapi menahan panas yang dilepaskan oleh permukaan venus. Akibatnya, udara di permukaan Venus makin lama makin panas. Temperaturnya bisa mencapai 400 derajat celcius, empat kali lebih panas daripada air mendidih.

Industri dan kendaraan bermotor yang makin banyak menyebabkan gas karbondioksida bertambah terus. Kebakaran hutan juga menyebabkan pertambahan gas karbondioksida. Menurut hasil penelitian, gas karbondioksida memang meningkat cepat sekali. Dalam abat ini saja telah meningkat sekitar 20%. Ini akibat efek rumah kaca di bumi kita. Temperatur udara di bumi akan semakin panas. Ini yang disebut PEMANASAN GLOBAL (global warming), artinya pemanasan atmosfer yang terjadi di seluruh dunia.

Gas karbondioksida banyak diserap oleh tumbuh-tumbuhan untuk fotosintesis. Makin banyak pepohonan yang tumbuh, gas karbondioksida akan makin banyak diserap. Tetapi, kita harus tau saat ini banyak pohon di tebangi. Hutan banyak yang gundul. Akibtnya, gas karbondioksida tidak banyak yang di serap.

Untuk mencegah pemanasan global, kita semua dituntut untuk berpartisipasi. Banyak cara untuk ikut berperan. Hematlah pembakaran bahan bakar minyak. Jangan sembarangan menebang pohon karena itu berarti mengurangi penyerapan gas karbondioksida. Bantulah gerakan penghijauan. Kalau ada halaman kosong tanamilah dengan pepohonan agar udara semakin segar.

"SELAMATKAN BUMI KITA !"

Tunggu artikel yang berikutnya. Pasti lebih seru sabar Yaa . . .